Bagaimana Jika Hidup Kita sudah Dipilihkan?
Sekitar dua tahun yang lalu saya pernah berfikir, sebenarnya hidup ini memilih atau dipilihkan. Setelah melalui beberapa fase, proses, dan pengalaman yang sejauh ini sudah saya lampaui, akhirnya saya menemukan jawaban atas kebingungan yang saya buat sendiri waktu itu. Saya pun kembali berfikir dan merasa bahwa sebenarnya hidup manusia ini memang sudah dipilihkan. Bayangkan saja jika hidup ini bisa memilih, pasti sekarang saya sudah bisa memilih mau tinggal di negara mana, mau tumbuh di lingkungan yang seperti apa, mau belajar di tempat mana, mau memilih orang orang yang sepatutnya saya temui, dan yang tidak sepatutnya saya temui, mau menjalankan peran yang seperti apa, jadi orang susah, bahagia, biasa-biasa aja, atau yang lainnya. Bayangkan saja, itu baru kemauan saya, belum lagi kemauan semua manusia di muka bumi ini, mungkin Tuhan akan lebih repot mengatur semua permintaan manusia yang tidak akan pernah ada habisnya. Alhasil semua itu memang lepas dari kendali kita sebagai manusia.
